Karya seni adalah hasil ciptaan dari olah karsa serta rasa manusia. Pada hakikatnya, akan selalu ada satu karakter unik yang hendak disampaikan pada para penikmat karya seni tersebut. Dari karakter ini, manusia akan bisa mendapat pengalaman batiniah yang memperkaya kepribadian pribadi ataupun kepribadian sosial. Salah satunya adalah kinetic art, genre seni yang menjadi medium seni dengan nilai estetis tinggi berkat karakter unik yang dimilikinya. Kehadiran seni kinetik akan menumbuhkan rasa ingin tahu serta kebutuhan dalam mencerna maupun memahami makna yang ada dalam sebuah karya seni. Apalagi, seni kinetik adalah perpaduan dari dua unsur sekaligus, yaitu unsur teknologi serta seni.
Basis dari kinetic art adalah seni kontemporer yang dibuat dalam bentuk instalasi. Di dalam seni tersebut ada unsur gerak mekanis serta dimunculkan dalam teknologi dengan sifat sederhana. Wujud karya seni kinetik adalah sesuatu yang menjadikannya unik serta tetap memiliki makna estetis sehingga layak untuk dinikmati maupun dipelajari. Seni kinetik sendiri sebenarnya belum begitu populer di tanah air. Namun, kehadiran karya seni beraliran kinetik ini terbilang mampu mewarnai dunia seni dalam negeri. Keunikan wujudnya sudah cukup menjadi daya tarik yang tidak akan kita temukan di bidang seni lainnya. Bahkan, sekarang kita bisa menemukan beberapa galeri seni kontemporer yang turut menyediakan seni kinetik di dalamnya.
Salah satunya adalah Edwin’s Gallery yang didirikan Edwin Rahardjo. Sebagai galeri seni kontemporer, kita bisa juga menemukan aneka ragam kinetic art di dalamnya. Masyarakat akan bisa dengan mudah mengakses serta mengenal karya seni dari jenis yang satu ini. Keberadaan galeri seni kinetik akan dapat memberi nilai positif untuk seniman guna menyalurkan hasrat seni. Diharapkan nantinya seni kinetik akan dapat sejajar posisinya dengan aliran seni lain serta berkiprah dalam membentuk karakter bangsa. Aliran seni kinetik sendiri adalah pengembangan dari seni kontemporer yang menggabungkan teknologi serta seni. Seni kinetik turut mendukung anti-modernisme, namun di dalam karya seninya masih menggunakan unsur teknologi serta ilmu pengetahuan agar bisa diciptakan unsur gerak.